Banyak orangtua yang mengeluhkan bahwa mengajari anak membaca adalah sebuah tantangan yang membutuhkan kesabaran besar.
Terlebih saat ini adalah era dimana semua hal bisa diakses dengan mudah oleh gadget dan internet.
Mengajarkan anak membaca memang bukanlah hal yang mudah, namun juga bukan hal yang mustahil untuk diajarkan.
Pada anak usia dini, pendekatan untuk mengajari anak membaca baiknya dikemas menjadi kegiatan yang menyenangkan karena anak-anak berada dalam masa bermain, dimana kecenderungan anak-anak tertuju pada kegiatan bermain yang menarik, fun, dan menyenangkan.
Hal ini berkebalikan dengan kegiatan membaca yang cenderung bersifat monoton, kaku, dan membutuhkan konsentrasi tinggi.
Berikut ini ada beberapa tips mengajari anak membaca yang kami rangkum dari berbagai sumber.
1. Kenalkan dan biasakan anak berinteraksi dengan buku sedini mungkin ๐๐ผ
Ingat peribahasa โTak kenal maka tak sayangโ ?
Nah, hal ini pun berlaku dengan proses belajar membaca pada anak, Parents. Sebelum memulai proses belajar mengajar, hal terpenting yang harus dilakukan orangtua adalah mengenalkan dan mendekatkan anak dengan buku terlebih dahulu.
Alangkah baiknya jika anak sudah dikenalkan dan dibiasakan berinteraksi sedari kecil. Hal ini sangat penting dilakukan agar anak tahu dan terbiasa dengan aktivitas membaca dalam siklus kesehariannya.
Target utama dari pengenalan ini adalah โpembiasaanโ, jika anak sudah terbiasa berinteraksi dengan buku, akan lebih mudah kita mengajak mereka untuk mengajaknya belajar.
Setelah terbiasa berinteraksi dengan buku, lambat laun anak akan paham kegunaan dari buku dan mereka pun memandang buku sebagai benda menarik bagian dari kehidupan mereka. Hal ini juga menjadi stimulus awal bagi anak agar ia tertarik dalam kegiatan membaca sebelum proses belajar dimulai.
2. Beri anak buku bacaan sesuai tahapan usianya ๐ธ
Memberi buku bacaan yang sesuai dengan usianya tentulah menjadi hal terpenting berikutnya sebelum memulai proses belajar membaca.
Mengapa penting?
Karena anak memiliki tahapan belajar khusus dalam perkembangan kemampuan membacanya. Konten buku untuk anak-anak tentulah berbeda dengan konten buku orang dewasa. Pilihlah buku anak dengan proporsi gambar ilustrasi lebih banyak dibandingkan dengan tulisan untuk menarik perhatian anak.
3. Ciptakan suasana belajar yang menyenangkan
Hal pertama yang harus Bunda lakukan sebelum mengajak anak belajar adalah membuat suasana hatinya senang terlebih dahulu, sehingga anak akan merasa nyaman menerima ilmu yang anda ajarkan.
Suasana belajar yang tegang hanya akan membuat proses belajar menjadi tidak menyenangkan dan membosankan bagi anak-anak.
Ohya Bunda, pastikan saat mengajar, Bunda dalam keadaan rileks dan tidak tegang yah, karena akan berdampak pada cara penyampaian Bunda dalam mengajar nantinya. Ada baiknya jika merasa tegang, proses belajar ditunda dulu kemudian dilanjutkan jika sudah rileks.
4. Ciptakan tempat belajar yang nyaman
Tidak perlu memilki ruang belajar khusus untuk memulai proses belajar. Bunda dapat menciptakan ruang belajar yang nyaman dengan memastikan bahwa kebersihan ruangan, pencahayaan juga media belajar tersedia dengan baik.
5. Singkirkan benda-benda yang dapat memecah rentang fokus anak ๐คฏ๐ซ
Anak-anak mempunyai rentang fokus yang masih cenderung singkat dan mudah terdistraksi konsentrasinya. Maka dari itu, pastikan bahwa benda-benda seperti televisi, handphone / gadget, mainan kesayangannya, dijauhkan terlebih dahulu saat proses belajar berlangsung.
6. Tidak memaksa anak untuk belajar
Cara mengajari anak belajar membaca yang baik adalah dengan tidak memaksa anak untuk belajar, memaksa mereka untuk langsung memahami dengan cepat apa yang kita ajarkan, apalagi membandingkan kemampuan anak dengan anak yang lainnya, jangan ya Bunda!
Hal ini penting dilakukan agar mood anak tetap stabil. Hal penting yang harus Bunda sadari, setiap anak memiliki proses belajar yang berbeda, yang perlu kita siapkan adalah kesabaran yang ekstra.
7. Pahami mood anak ๐ถ
Memahami mood anak sebelum belajar sangat penting dalam menentukkan kelancaran proses belajar. Jangan sampai anak yang sedang kesal, marah, lapar, mengantuk, lelah Bunda ajak belajar, karena anak akan sulit atau bahkan tidak mau menerima informasi yang Bunda berikan.
Ingatlah, anak usia dini berbeda dengan orang dewasa, suasana hatinya harus gembira dan tenang agar ia nyaman belajar.
8. Mulailah dengan kata
Ajarkan anak dengan kosakata sederhana terlebih dahulu, bukan dengan huruf. Karena unsur terkecil dari sebuah bahasa adalah kata, bukan huruf. Kosakata bersifat konkrit, alfabet / huruf sifatnya abstrak.
Sedangkan mengajari anak-anak membaca akan lebih mudah dengan hal yang kongkrit, bukan dengan hal abstrak yang dapat membuat mereka berpikir terlalu dalam atas apa yang Bunda sampaikan.
9. Jangan Terlalu lama belajar โ
Mengajari anak membaca tidak perlu lama-lama ya Bunda, karena pasti akan membosankan. Untuk lama belajar, 15-20 menitan saja rasanya cukup.
10. Berkreasilah!
Bersiaplah untuk berkreasi agar suasana belajar tidak monoton. Berkreasi melalui media belajar (bisa menggunakan flash card atau karpet alfabet) dan melalui cara penyampaian materi (mengajak anak bernyanyi, menirukan suara binatang) akan membuat suasana belajar lebih dinamis dan tidak monoton. Hal ini pun akan menjauhkan anak dari penyakit โkebosanan dan kejenuhanโ tentunya .
11. Buat kegiatan rutin membaca bersama ๐
Mengajari anak membaca akan lebih menyenangkan jika Bunda membuat kegiatan rutin membaca buku bersama setiap harinya. Rutinitas ini bisa Bunda lakukan kapanpun, sesuai dengan kesepakatan si kecil. Bisa saat waktu luang di sore hari atau malam sebelum tidur.
Efek samping dari rutinitas ini tidak hanya membuat anak menjadi tertarik dengan membaca, namun juga ikatan emosi antara orangtua dan anak pun semakin kuat.
12. Apreasiasi usahanya! ๐ค
Saat anak sudah mau mencoba dan dapat melaksanakan tugas belajarnya dengan baik, tidak ada salahnya Bunda sesekali mengapresiasi usahanya dengan memberikannya kejutan berupa hadiah kecil atau memuji usaha yang telah anak lakukan.
Begitu pula sebaliknya, jika anak tidak sengaja melakukan kesalahan, tetap semangati proses belajarnya. Dengan mengapresiasi usahanya, anak akan termotivasi dan semakin bersemangat dalam belajar.
13. Children See, Children Do
Anak adalah peniru ulung! Mereka akan mudah sekali menyerap dan menirukan apa yang mereka lihat dan mereka dengar dari lingkungan sekitar mereka, terutama lingkungan keluarga.
Maka dari itu, jadikan diri kita sebagai panutan utama mereka dalam hal postif, terutama membaca. Mustahil rasanya menuntut anak agar senang membaca namun kita sebagai orangtua tidak mencontohkannya.
Manfaatkan waktu senggang Bunda untuk membaca secara terang-terangan di depan anak. Biarkan anak melihat betapa asiknya Bunda dengan kegiatan membacanya, hingga pada akhirnya akan tumbuh rasa penasaran pada anak tentang kegiatan membaca.
Demikian tips dan cara mengajari anak membaca dengan menyenangkan. Selamat mencoba ya Bunda, jangan lupa untuk senantiasa bersabar saat mengajari anak, karena anak-anak punya kemampuan belajar yang berbeda-beda.
Semoga bermanfaat ya, Parents. ๐ฅฐ